Pages

Senin, 07 Desember 2009

profil the dance company

Profil The Dance Company Band

Foto Profil The Dance Company Band
Siapa yang tidak kenal dengan Pongki Barata (vokalis Jikustik), Baim (eks Vokalis Ada Band), Nugie dan Ariyo Wahab. Vokalis-vokalis handal ini ternyata telah membentuk band baru yang diberi nama 'The Dance Company'. Band ini terbentuk diawali dari keisengan keempat vokalis saat bertemu dalam acara KTT Pemanasan Global di 2007. Ide itupun akhirnya tercetus dan mereka membentuk band idealis dengan nama The Dance Company.

Secara otomatis posisi mereka bukan lagi semua menjadi vokalis. Kini posisi vokalis di isi Ariyo Wahab, Pongki bass, Nugie drum dan Baim pada gitar. Tahun 2009, The Dance Company merilis album self-title bersingle 'Papa Rock n' Roll'. The Dance Company ingin musik mereka segera diterima masyarakat dan jadi idola baru. Rekaman di Abbey Road London adalah salah satu harapan besar mereka.

Beda band sepertinya tidak seru tanpa ada perubahan. Olehnya itu para personelnya mengganti nama ngetop mereka. Keempatnya memakai nama kecil mereka untuk eksis. Sebut saja Nugie yang dipanggil Embot, Baim dipanggil Bebe, Pongki dipanggil Wega dan Ariyo disapa Riyo.


Riyo (Ariyo Wahab) - Vokalis

Ariyo Wahab mengawali karier di dunia hiburan melalui jalur musik. Ia bermusiknya sebagai vokalis bersama grup band kampus, 24 Hours (1992-1996) yang digawangi oleh Freddy (Guitar), Bango (Bass), dan Ai (Drum).

Kemudian Ariyo hijrah ke grup band Glasses (1996-1997) yang digawangi oleh Ekie (Gitar), Odot (Gitar), Heri (Bass), dan Pasha (drum), pada perjalanannya Odot mengundurkan diri dan Ekie sebagai motor dari grup band ini merubah nama dari Glasses menjadi Ungu.

Ariyo kembali hijrah ke grup band State of Groove (SOG), grup band yng pada akhirnya mengantar ia memasuki dapur rekaman, bersama Emil (Gitar), Ciko (Gitar), Joko (Bass), dan Tomo (Drum), mereka merelease album perdana yang bertitel Bebas pada tahun 1998 dan menelurkan hits Bebas (Disco), Inilah Aku, dan Maafkanlah.

Perjalanan bersama grup band SOG ternyata pada akhirnya harus terhenti, karena aktvitas dari masing-masing personil yang cukup padat membuat Ariyo akhirnya mengundurkan diri pada tahun 2001.

Ia, kemudian bersolo karir dengan dibantu oleh Pay (BIP), Jaka (BIP), dan Tomo (SOG). Bongki kemudian menjadi produser dari album bertitel [[Dunia>Mimpi]] (baca: Dunia Lebih Luas Dari Mimpi) yang dirilis pada tahun 2002. Kemudian, ia merambah ke dunia layar lebar dengan bermain dalam film Biarkan Bintang Menari pada tahun 2003.


Wega (Pongki) - Bass

Nama Lengkap    : Stefanus Pongki Tri Barata
Tempat/Tgl Lahir : Pontianak / 16 November 1977
Pekerjaan : vocal/ gitar di Jikustik, songwriter,produser
Hobi : koleksi gitar,cd+kaset, buku
Gitar : Epiphone, Gibson, Fender strato & tele, Daisyrock, Rickenbacker, Danelectro, Charvel, Dipinto, Caraya, Vintage, Edwards, Hofner, Ibanez akustik, Godin multiac
Efek : Danelectro, TS9-dx
Grup Band : Jikustik
Idola : Sting, The Beatles
Gitaris Favorit : Slash, Izzy Stradlin


* Diskografi Bersama Jikustik : Bulan Di Jogja (indie)
* Seribu Tahun
* Perjalanan Panjang
* Sepanjang Musim
* Pagi
* Kumpulan Terbaik


* Side Project : Bikin lagu untuk : Iwan Fals "Aku Bukan Pilihan"
* Chrisye "Seperti Yang Kau Minta"
* Siti Nurhaliza "Seindah Biasa"
* Audy "Menangis Semalam"
* Produser : : Endank Soekamti, Album "Kelas 1"
* Sophie Band "Philosophie"


Bebe (Baim) - Gitar

Ibrahim Imran lebih dikenal sebagai Baim adalah mantan vokalis ADA Band yang telah beralih menyanyi solo dan menjadi bintang film.

Pria kelahiran Hong Kong, 31 Mei 1975, ini selama bersama ADA Band sempat menelurkan 3 album, SEHARUSNYA (1997), PerADAban 2000 (1999), dan Tiara (2001), sebelum akhirnya memilih keluar pada Desember 2001.

Album solo perdana Baim adalah FRESH!! (2002) dengan lagu andalannya Ajari Aku Bercinta. Album ini masih membawa sedikit nuansa rock ala ADA Band. Kemudian dirilis album repackaged dengan titel REFRESH (2003), yang membawa ciri Baim.

Satu tahun kemudian, album NAFASKU (2004) kembali dirilis putra Moh. Ali Imron ini dengan karakter musik yang lebih kental ke pop balada. Pada tahun itu, Baim memperoleh gelar 'Penyanyi Solo Terbaik' kategori pop alternative di ajang AMI Awards 2004.

Tahun 2005, peraih gelar master di bidang Manajemen dari Universitas Trisakti ini menjajal bidang lain, yaitu seni peran. Debut peran Baim adalah di film kontroversial garapan Richard Buntario, BAD WOLVES (2005) beradu akting dengan Indra Bekti dan Zack Lee. Film ini mengalami banyak pemotongan oleh LSF karena dinilai Mabes Polri mengandung unsur SARA dan kekerasan.

Baim kembali ke dapur rekaman tahun 2006, dengan merilis album bertajuk TERBAIK UNTUKMU. Di album ini, Baim bekerja sama dengan beberapa musisi, antara lain Dewiq yang menciptakan lagu andalannya Seperti yang Ku Mau, serta Terbaik Untukmu yang diciptakan dan diaransemen Teguh D, dan Sungguh Mati ciptaan Sandy Canester.

Tahuh 2007, suami Putri Indonesia 2004, Artika Sari Devi ini kembali ke dunia layar lebar dengan membintangi LEGENDA SUNDEL BOLONG berpasangan dengan Jian Batari. Dalam film ini, Baim juga dipercaya menjadi music director.

Baim menikah dengan Artika pada tanggal 23 Agustus 2008, dengan mas kawin kalung emas spesial seberat 23 gram serta uang tunai sebesar Rp230.808.

Mengikuti jejak pendahulunya, KD dan Artika, Baim meluncurkan single duet bersama istrinya, Artika. Dalam album keempat Baim, PERFECTIONIST ia sertakan single Lindungimu yang dinyanyikan secara duet oleh Baim dan Artika. Album yang dirilis di bawah label Nagaswara ini hanya berisi lima lagu.


Embot (Nugie) - Drum

Nama Lahir: Agustinus Gusti Nugroho
Tanggal Lahir : 31 Agustus 1971 (umur 37)
Tempat Lahir: Jakarta
Orang Tua :A. R. Djuano, Agnes Sumarsih
Saudara : Andre Manika, Katon Bagaskara
Istri: Shinta Dewi
Anak : Arkazora Nugraha
(lahir 11 Januari 2007)

Keinginan Nugie berkarier di dunia musik sempat mendapat tentangan dari sang ayah, A.R. Djuano. Ayahnya mengharapkan Nugie menyelesaikan kuliahnya. Meskipun akhirnya Nugie berhasil mendapatkan gelar sarjana dari FISIP UI, tak urung keasyikannya bermusik sempat membuat kuliahnya keteteran. Dengan dukungan sang kakak, Katon Bagaskara, Nugie terus bermusik. Katon mengizinkan Nugie menggunakan studionya. Dan sang kakak pun menjadi produser rekamannya.

Nugie merilis album trilogi pertamanya pada 1995, yaitu Bumi. Kemudian dilanjutkan dengan Air pada 1996, dan Udara (1998). Hit dalam album-album tersebut antara lain Tertipu, Putri, Teman Baik, Burung Gereja, Crayon, dan Pembuat Teh. Trilogi seri II dirilis pada 2004 dengan album bertajuk Bahagia. Single pertama dalam album ini adalah Bisa Lebih Bahagia.

Selain menyanyi solo, Nugie menjadi vokalis grup musik ALV, yang terdiri atas Joe (gitar), Alex Kuple (bas), Nito Septian (gitar), dan Gerry Herb (drum). Nugie dan teman-teman bandnya telah lama berkenalan sejak ia masih menjadi penyiar di radio Suara Kejayaan di Jakarta. Pada November 2001, album perdana bertitel ALV dirilis dengan mengandalkan lagu [[Yang Tak Kasatmata]]. Album ini tidak begitu sukses di pasar, meski tidak gagal total. Akhirnya ALV mencoba lagi dengan merilis album kedua pada 2003 bertajuk Senyawa Hati. Salah satu single dalam album ini adalah Terancam Punah. Seperti judul single mereka di album kedua, akhirnya grup band ini memutuskan bubar pada 2 Juni 2002.

Karier Sinetron
Nugie tak hanya menyanyi. Dia juga merambah seni peran dengan bermain di sinetron Dua Pelangi dan Mambo.

Kehidupan Pribadi dan Sosial
Selain aktif di dunia hiburan, Nugie aktif dalam kegiatan sosial, terutama yang berhubungan dengan penyelamatan lingkungan. Hal itu tecermin dari lagu-lagu ciptaannya yang banyak bercerita tentang lingkungan dan makhluk hidup, seperti Burung Gereja dan Pembuat Teh. Atas partisipasinya, WWF dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia mengangkat Nugie menjadi salah satu duta mereka.

Setelah melajang cukup lama, Nugie akhirnya menambatkan hati pada Shinta Dewi. Mereka menikah pada 9 April 2005. Dari pernikahan tersebut, Nugie dikaruniai seorang putra, Arkazora Nugraha, yang lahir 11 Januari 2007.

0 komentar: