Pages

Sabtu, 05 Desember 2009

Tanah mars mengandung 4 mineral berbeda





Pembesaran partikel dari sampel tanah Mars menunjukkan jenis material berbeda-beda.

Untuk pertama kalinya para peneliti berhasil melihat dari dekat sampel tanah Mars dari rekaman mikroskop yang dibawa wahana Phoenix Mars Lander. Hasil pengamatan awal menunjukkan setidaknya terdapat empat jenis mineral berbeda yang menyusun tanah planet merah tersebut.


“Saya sungguh gembira dapat melihat tanah Mars dengan resolusi yang belum pernah terlihat sebelumnya,” ujar Tom Pike, salah satu peneliti dari Imperial College London. Pike adalah salah satu peneliti yang menganalisis hasil rekaman salah satu instrumen utama Phoenis bernama MECA (Microscopy Electrochemistry and Conductivity Analyzer).


Sampel yang terjebak dalam gel silikon terdiri dari lebih dari 1000 partikel berbeda yang masing-masing berdiameter kurang dari sepersepuluh tebal rambut manusia. Partikel-partikel tersebut terbagi dalam empat kelompok, partikel besar, partikel hitam, partikel kaca, dan partikel kecil berwarna merah.


Debu Mars

Sebagian dari partikel-partikel tersebut mirip dengan partikel-partikel debu dari atmosfer Mars yang sempat ditangkap instrumen beberapa hari sebelumnya. Debu yang ada di atmosfer Mars dekat lokasi pendaratan wahana relatif sama komposisinya dari waktu ke waktu.



“Kami belum melihat gumpalan debu di sekitar lokasi pendaratan sampai sekarang. Hal tersebut tidak terlalu mengejutkan karena kami mendaratkannya saat aktivitas debu minimum. Namun kami berharap melihat partikel debu berukuran besar di akhir misi,” ujar Nilton Renno, peneliti lain dari Universitas Michigan.


Mengapa begitu pentingya penting debu untuk diteliti? Dengan mempelajari debu Mars, para peneliti juga berharap dapat mempelajari dinamika debu atmosfer di Bumi tertutama peranannya dalam mempengaruhi perubahan iklim global.


Kandungan tanah Mars juga sedang dianalisis menggunakan instrumen lainnya bernama TEGA (Thermal Evolved Gas Analyzer). Dalam instrumen tersebut, tanah Mars dipanggang untuk mencari kemungkinan ditemukannya kandungan air atau molekul-molekul yang mendukung kehidupan.


Phoenix merupakan wahana kedua yang membawa instrumen langsung untuk melakukan analisis di Mars setelah Viking 1 dan 2 yang dikirim tahun 1976. Namun, Phoenix membawa instrumen lebih lengkap dan lebih canggih seperti mikroskop, pendeteksi es/air, dan pengukur cuaca.



10 Planet Terunik di Angkasa Raya !!!


1. Sang Kuda Api



Planet 51 Pegasi b adalah exoplanet pertama yang ditemukan para pemburu planet pada 1990. Planet mirip Jupiter, namun bertemperatur panas ini diberi julukan Bellerphon, pahlawan mitos Yunani yang menjinakkan kuda bersayap Pegasus. Pemberian julukan tersebut berdasarkan gugus bintang Pegasus, lokasi planet itu.


2. Tetangga Terdekat Bumi





Berjarak hanya 10,5 tahun cahaya, Epsilon Eridani b adalah exoplanet terdekat dengan bumi. Planet tersebut mengorbit jauh dari bintangnya sehingga air atau kehidupan mustahil ada.



3. Planet Tanpa Bintang




Terdapat sejumlah exoplanet yang memiliki bintang atau matahari lebih dari satu, bahkan hingga memiliki tiga matahari. Lain halnya dengan Planemos. Planet tersebut hanya "mengambang" begitu saja tanpa mengitari bintang apa pun.

4. Si Gesit




Planet SWEEPS-10 hanya berjarak 740.000 mil dari bintangnya. Saking dekatnya, planet yang disebut ultra-short-period planets (USPPs) itu hanya membutuhkan waktu kurang dari satu hari untuk mengorbit. Satu tahun di sana sama dengan sepuluh jam di bumi.

5. Dunia Api dan Es




Planet ini "terkunci" pada bintangnya, sama seperti bulan yang selalu menjadi satelit bumi. Jadi, satu sisi dari planet Upsilon Andromeda b selalu menghadap ke sana. Posisi ini menciptakan temperatur paling tinggi yang sejauh ini diketahui para astronom. Satu sisi planet sangat panas bagai lahar, sedangkan sisi lainnya bertemperatur sangat dingin.

6. Cincin Raksasa




Planet yang mengorbit pada bintang Coku Tau 4 ini adalah exoplanet termuda yang berumur kurang dari satu juta tahun. Para astronom mendeteksi keberadaan planet ini dari lubang besar dari cincin planet tersebut. Lubang tersebut berukuran sepuluh kali lebih besar dari bumi.

7. Si Tua Bangka




Planet tertua yang juga disebut primeval world ini berumur kurang lebih 12,7 miliar tahun. Para ilmuwan menduga planet tersebut terbentuk delapan miliar tahun silam sebelum bumi terwujud dan hanya berselisih dua miliar tahun dari kejadian Big Bang. Penemuan ini menimbulkan wacana bahwa kehidupan mungkin terjadi lebih awal dari yang diduga selama ini.

8. Planet yang Menyusut




Serupa dengan SWEEPS-10, planet HD209458b mengorbit sangat dekat dengan bintangnya sehingga atmosfer planet tersebut tersapu oleh angin stellar. Sejumlah ilmuwan mengestimasi planet tersebut kehilangan sepuluh ribu ton material setiap detiknya. Pada akhirnya, mungkin hanya inti dari planet itu yang akan tersisa.

9. Si Atmosfir Tebal




Planet HD 189733b adalah planet pertama yang atmosfernya "tercium" oleh para ilmuwan. Dengan menganalisis cahaya dari sistem bintang planet itu, astronom mengatakan atmosfir planet tersebut tertutup oleh semacam kabut tebal serupa dengan butiran pasir. Sayangnya, air tidak terdeteksi di planet tersebut. Namun, pemburu planet menduga ada kehidupan di balik kabut tebal itu.

10. Kembaran Bumi?


http://phasezero.ca/img/space/gliese581c.jpg


Gliese 581 C adalah exoplanet yang saat ini banyak menarik perhatian para ilmuwan di seluruh dunia. Pasalnya, planet terkecil di luar sistem tata surya ini berada di "zona aman". Artinya, planet ini terletak tidak terlalu jauh maupun terlalu dekat dengan bintangnya, sama seperti posisi bumi kita dengan matahari. Penemuan ini menaikkan probabilitas terdapat air atau bahkan kehidupan di sana. Planet ini 50 persen lebih besar dan lima kali lebih masif dar
i bumi.

0 komentar: